Hot Item

Hot Item

Recent Posts

Rabu, 15 Juli 2015

Wow, Nikmat dan Menjajikannya Bisnis Makanan Kecil atau Kue

Bisnis kuliner yang paling kentara berkembang biak dalam beberapa tahun terakhir ini adalah jenis makanan modern yang mengusung embel-embel "cepat saji". Makanan ini seperti burger, piza, pasta, dan donat.  Meski begitu, makanan atau kue-kue tradisional tak pernah kehilangan pamor dan pasarnya. Lihat saja, penganan lokal itu tak hanya bisa dijumpai di pasar tradisional namun juga di pusat perbelanjaan modern seperti mal dan supermarket.









Maklum, bagaimanapun rasa kue tradisional paling sesuai dengan lidah orang Indonesia. Peluang bisnis makanan tradisional masih terbuka lebar lantaran negara ini terdiri dari banyak daerah dan beragam suku. Dan, setiap daerah itu punya makanan tradisional dengan ciri khasnya.



 Di sisi lain, mayoritas masyarakat negara ini senang merantau ke daerah lain. Otomatis, di tanah perantauan, orang tetap mengingat kampung halamannya. Salah satu obat penyalur rasa kangen tersebut mencicipi penganan tradisional dari daerah asalnya tersebut. Biasanya permintaan makanan tradisional akan meningkat pesat pada momen-momen tertentu, seperti bulan Ramadan.

ʉۢ Harga dan pemasaran

Harga jual barang dagangan tidak sekadar ditentukan oleh ongkos produksi dan hitung-hitungan keuntungan yang ingin diraup. Harga juga mencerminkan target pasar yang dibidik. Harga tinggi tentu tidak cocok untuk semua kalangan masyarakat. Sementara harga yang rendah akan membuat segmen pasar yang dibidik bisa semakin luas.

Nah, dalam bisnis kue tradisional ini, Anda tidak bisa bermain-main dengan harga tinggi  untuk meraih segmen pasar menengah-atas. Pasalnya, banyak pelaku usaha bisnis kue tradisional ini menawarkan harga murah, terutama di pasar-pasar tradisional.

Lantaran banyak pemain yang menawarkan harga murah, Anda harus mempromosikan usaha tersebut agar dikenal oleh masyarakat. Masalahnya, mempromosikan usaha kue tradisional itu susah-susah gampang. Maklum, tidak terlalu banyak ruang untuk mempromosikan penganan ini. Salah satu yang mungkin bisa ditempuh adalah mengikuti berbagai pameran, baik yang digelar korporasi atau instansi pemerintah.

Promosi juga bisa dilakukan melalui jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter dan Istagram. Maklum, interaksi masyarakat di dunia maya saat ini semakin meningkat. Dus, promosi melalui jalur ini dinilai cukup efektif. Apalagi, biaya yang harus dikeluarkan tidaklah besar.

Untuk memudahkan pelanggan mengingat produk yang dijajakan, bisa juga memodifikasi bentuk kue tradisional. Cara lainnya adalah membuat kemas-an yang menarik. Strategi ini bisa membedakan dagangan Anda dengan pemain lainnya dan memikat mata konsumen.

Nah, setelah berpromosi, proses pemasaran produk ini semakin gampang karena sudah banyak yang mengenal jualan Anda. Untuk menggenjot pemasaran, Anda bisa mengaktifkan layanan antar alias delivery order. Agar bisa memberikan jasa ini dan menguntungkan, Anda perlu mematok pembelian minimal. Jangan lupa, layanan delivery berarti tambahan biaya.

Setelah usaha berjalan, jangan lupa menjaga  komunikasi dengan para pelanggan lama. Pasalnya, permintaan kue tradisional memang tinggi tetapi permintaan tersebut belum tentu datang setiap hari. Nah, jika menjaga komunikasi dengan pelanggan lama maka mereka akan memiliki loyalitas dengan penganan yang Anda jual.

Wieke bilang, salah satu kunci keberhasilannya mengembangkan Tahu Petis Yudistira adalah rajin mengikuti pameran. Dalam pameran itu, dia bertemu banyak orang yang merupakan pembeli potensial. "Kami juga menjajaki mitra-mitra yang tertarik mengembangkan bisnis ini," tandasnya.


Meski begitu, sesuai dengan semboyan negara ini, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, makanan tradisional dari daerah lain juga tak asing dan bisa dinik-mati oleh orang dari daerah lain. Misalnya: tahu petis, batagor, pempek palembang, atau bakso tahu, yang menjadi penganan favorit banyak orang dari berbagai daerah.

Artikel Terkait Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar