rizamelia.multiply.com |
Perhatikan pikiran-pikiranmu, karena akan menjadi kata-kata
Perhatikan kata-katamu, karena akan menjadi tindakan-tindakan
Perhatikan tindakan-tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaan-kebiasaan
Perhatikan kebiasaan-kebiasaanmu, karena akan menjadi sifat
Perhatikan sifatmu, karena akan menentukan masa depanmu
(Anonim)
1. Ya Tuhan / My God
Orang yang religius, dihatinya selalu ada tuhan, bahwa tuhan akan selalu menyelamatkan dirinya dari masalah. Meski orang ini tidak selalu ahli ibadah, tapi dari lubuk hati terdalamnya ia percaya bahwa tuhan memang ada.
2. Anjing / Monyet / Babi dll
Ada dua kemungkinan, bisa seorang penyayang binatang. Bisa juga pembenci binatang. Jika penyayang binatang mungkin ia memanggil-mangil sesuatu yang disayangi saat merasa ada dalam bahaya. Tapi jika orang yang benci binatang mungkin ia memang suka memaki, merendahkan segala sesuatu yang tidak nyaman dan pas dengannya.
3. Kont*l / It*
Tidak ingin terlau membahas yang ini, mungkin pelakunya punya hasrat terpendam yang tidak dipenuhi. Hehehe. Kemungkinan pelakunya memiliki wajah dan fisik yang kurang menarik tapi cerewet.
4. Brengs*k/ Bang*at
Dalam kehidupan sehari-harinya, tipe ini sering mendengar kata-kata seperti itu dilingkungannya. Ini seperti kebiasaan yang menjadi reflek. Dan akibat kebiasaan ini, kebanyakan orang nya juga punya mental kearah kasar dan cepat emosi.
5. Ya Ampun
Tipe yang merasa bahwa dirinya adalah korban. Mungkin si pelaku sering mendapat tekanan dan cobaan, tapi ia hanya bisa menerima dan menerima. Hehehe. Jadi saat secara spontan dia harus bereaksi. Yang bisa dikatakannya hanya “Ya ampun, ya ampun. Hehehe Jadi ingat sinetron bawang merah dan bawang putih”.
6. Waaaa/ hiiiii/ haaaa
Kita tak tahu apa maksud yang ingin dikatakan, karena memang si pelaku adalah tipe yang suka menyembunyikan perasaannya. Biasa mereka hanya diam dan masuk golongan yang menganggap orang lain tidak penting. Tapi saat diusik lebih dalam lagi biasanya tipe ini akan bereaksi tak terduga. Karena biasanya suara jeritannya keras, seru dengan nada tinggi.
Tapi tentu saja kita tak bisa menilai orang dari kulitnya atau suaranya, karena hati manusia dan mekanisme hidupnya sangat rumit. Tetapi marilah kita terus saling memahami satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar