Apa anda masih
sering menangis merenungi hidup anda, apa anda masih sering menyesal telah
menjalani kehidupan yang anda pilih, apa anda ingin mengerjakan apa yang
dilakukan orang lain?. Berikut beberapa hal yang akan menyebabkan anda akan
gagal lagi dan gagal lagi untuk meraih kebahagian anda.
1.Kita tidak tahu apa yang benar-benar kita inginkan.
Kita hampir menyangka uang bisa membuat apa saja, termasuk membeli kebahagiaan. Tapi
mengapa masih begitu banyak orang kaya tidak bahagia. Uang memang bisa
menghilangkan banyak hal yang tidak membahagiakan kita, tapi ia tak bisa membeli kebahagiaan. Jadi
apa yang benar-benar bisa membuat kita bahagia? Jawabannya berbeda pada tiap
orang.
Bertanyalah pada diri sendiri tentang apa yang akan membuat
kita bahagia. Contohnya: “Apa yag ingin saya lakukan jika tidak ada hal yang
harus saya lakukan lagi?” atau “Apa yang ingin saya miliki jika saya tak
berpikir soal uang?”. Lakukan apa yang
paling ingin anda lakukan, Kejarlah apa yang paling ingin anda lakukan.
Mengusahakan apa yang paling anda lakukan takkan membuat anda lelah. Karena
tanpa mendapatkan apa yang paling anda lakukan itu akan membuat anda
benar-benar hidup. Jadi jika selama ini anda tak bahagia dan merasa lelah
menjalani semua, mungkin anda bukan sedang mengejar apa yang anda mau, tapi
anda mengejar apa yang anda pikir anda mau karena melihat orang lain
melakukannya. Sekali lagi anda berbeda dengan mereka.
2. Terus percaya dengan pengembangan diri yang ternyata tak
bisa merubah kita.
Program televisi dan bacaan tentang motivasi sangatlah laris
manis. Tapi mengapa terus saja orang mengeluh. Biasanya program motivasi yang
berhasil akan membuat para pendengar dan pembacanya berkobar-kobar, tapi
keesokan harinya mereka akan lupa. Mengapa? Karena kita hanya terus percaya
pada perkataan orang. Bahkan orang yang tidak mengenal pribadi dan sifat kita.
Tentu saja mereka takkan bisa membantu kita banyak. Sebaiknya carilah guru yang
5elah berhasil melakukan apa yang kita inginkan. Jika anda ingin menjadi
fotografer hadal, carilah ahli fotografi dan belajarlah pada mereka. Jika ingin
menjadi penulis best seller, bacalah buku-buku menulis. Belajar tentang hal
yang kita sukai akan seperti bermain-main dan berexperiment.
3.Tidak meminta kritikan dan saran.
Sudut pandang tiap orang berbeda, mintalah kritkan, saran
yang objektif. Ini bisa membuat kita terus memperbaiki diri. Jika kita terus
sombong dan merasa bahwa kitalah yang paling benar dan hebat, karena pada
dasarnya otak kita akan terus membenarkan hal-hal yang kita suka walaupun itu
salah. Maka pada akhirnya kita akan tercengang karena telah terlambat merubah
keputusan salah.
Sebuah cerita tentang pemilik Wallmart (Jaringan
tokoswlayan retail terbesar di Amerika
mirip Indomaret dan Alfamart) yang berkeliling Amerika bersama salah satu
manager bawahannya. Mereka mengunjungi setiap toko swalayan kecil disetiap
kota. Suatu ketika mereka berdua masuk disebuah toko kecil. Toko itu ditatarapi
dengan rak-rak tua dan pengunjungnya sepi. Mereka berdua berkeliling lalu
keluar dan kembali ke mobil. Disana keduanya mulai becakap-cakap.
“Sungguh menyedihkan, penataan toko dan furniturnya,
bagaimana pembeli betah dan mau berbelanja disana,” ucap si manager berapi-api
lau mulai membanggakan Wallmart yang ia pimpin.
Si pemilik Wallmart diam sesaat lalu berkata lirih. “Jadi
kau dari tadi memikirkan itu. Kau tahu apa yang aku pikirkan?, kau lihat sebuah
keranjang berkaki dan berlengan di pojok toko tadi. Itu sangat bagus. Kita bisa mulai
menggunakan rak seperti itu di toko kita.”
Si manager terdiam.
Begitulah, kebanyakan manusia hanya bisa melihat kekurangan
orang lain. Mulai sekarang lihatlah kelebihan orang lain dan dengarkan yang
positif dari mereka.
4. Lebih fokus pada apa yang tidak kita punya.
Ini meyebabkan kekecewaan yang berujung pada kemalasan untuk
berjuang lagi. Hitung apa saja yang kita miliki, apa yang bisa gunakan dari
yang kita miliki itu. Kaki? Tangan? Sedikit uang? Beberapa kenalan?, Manfaatkan
semaksimal mungkin. Untuk lebih memahami poin ini, kami sarankan anda membaca
postingan kami tentang cara kerja otak berjudul “Otak sepeti punya nyawa
tersendiri”.
5. Menunda karena analisis berlebihan.
Ketika kita dihadapkan pada resiko, kita melakukan analisa.
Tetapi analisa yang berlebihan akan menimbulkan kelumpuhan akan kemajuan. Kita
cenderung tidak berbuat apa-apa . atau hebat-hebatnya berbuat sesuatu dengan
semagat setengah mati diawal tapi akan segera berakahir dan semuanya sia-sia
karena kita telah lelah berpikir bukan berbuat.
Sukses selalu untuk anda. Meski judul postingan ini terdapat kata gagal, tapi jiwa posrtigan kali
ini adalah mendorong anda untuk berhasildan meninggalkan semua yang bisa
menghambat anda. Terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar